Tingginya angka kekurangan gizi di Indonesia menjadi faktor utama yang menghambat pengembangan diri anak-anak, terutama anak yatim dan dhuafa. Demikian halnya dengan masyarakat pra-sejahtera yang terkendala daya juangnya demi menghidupi keluarga karna kurangnya pasokan makanan yang tersedia. Apalagi, di tengah pandemi COVID-19 ini, kami mendapati bahwa dampak buruk pandemi Covid-19 cukup dirasakan oleh masyarakat Indonesia terutama masyarakat yang tidak mempunyai sumber pendapatan atau penghasilan tetap.