Pandemi Covid-19 sangat besar dampaknya. Apalagi bagi masyarakat pra sejahtera yang hidup dengan segala keterbatasan membuat mereka semakin kesulitan memenuhi kebutuhan pokoknya. Demikian halnya yang dirasakan oleh sebagian besar keluarga dari adik binaan Rumah Tahfidz Annaba.
Ica salah satunya. Tinggal bersama kedua orang tua dan 2 adik perempuannya di bantaran sungai Citarum, Bandung. Meskipun Ica masih mempunyai kedua orang tua tetapi mereka hidup dalam kondisi yang kurang beruntung. Tinggal di pinggiran sungai membuat mereka selalu was-was jika tempat tinggal mereka digusur sewaktu-waktu.
"Kadang kalo hujan, sungai meluap dan air masuk ke rumah." ujar Pak Nana, ayah dari ananda Ica.
Ica dan kebanyakan keluarga dari adik binaan Rumah Tahfidz Annaba hidup dengan mengandalkan penghasilan harian, diantaranya sebagai kuli bangunan dan pengangkut sampah. Dengan kondisi pandemic saat ini, apalagi tinggal di daerah dengan status zona merah membuat penghasilan mereka otomatis sangat jauh dari kondisi normal bahkan terkadang untuk memenuhi kebutuhan makan saja mereka sangat kesulitan.
"Alhamdulillah beras yang diberikan kemarin dari Rumah Tahfidz Annaba masih ada, bermanfaat bagi keluarga bapak. Ya namanya juga keadaan bapak kan ga terjaga, kerja juga kalo ada yang nyuruh (kuli bangunan), kalo enggak ya cari rongsok. Cuma kemampuannya itu aja, cari rongsok sama bangunan (kuli bangunan)." tutur pak Nana